Asep pranata
DOSEN:
YUSKA NOVI YANTI .S.FARM.APT
AKADEMI FARMASI AL-FATAH PROVINSI
BENGKULU
2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“ISOMER”
Dalam
Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki oleh
kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam
penulisan makalah ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
1. Dosen
2. Teman-teman
3. Semua orang yang terlibat
Secara
khusus kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami , baik selama
mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini.
Semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan
dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya
kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
BENGKULU, JUNI 2012
PENULIS
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR
ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 . PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.................................................................................................1
1.2.Rumusan
Masalah............................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
1.
Penegertian
Isomer
2.
Jenis-jenis
Isomer
3.
Isomer
struktur
4.
Isomer
Ruang
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN.................................................................................................15
B.SARAN..............................................................................................................15
DAFTARPUSTAKA............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Isomer adalah molekul
yang memiliki rumus molekul sama, tetapi memiliki pengaturan yang berbeda dari
atom dalam ruang. That excludes any different arrangements which are simply due
to the molecule rotating as a whole, or rotating about particular bonds. Yang
mengecualikan setiap pengaturan yang berbeda yang hanya karena molekul berputar
secara keseluruhan, atau berputar tentang obligasi tertentu.
Suatu senyawa memiliki rumus molekul dan rumus struktur. Rumus molekul adalah rumus umum yang dimiliki oleh suatu senyawa yang dalam hal ini kadang kala sama dengan rumus molekul pada senyawa organik yang lain. Rumus struktur adalah rumus yang dimiliki oleh suatu senyawa yang membedakannya sengan senyawa organik yang lain.
Suatu senyawa memiliki rumus molekul dan rumus struktur. Rumus molekul adalah rumus umum yang dimiliki oleh suatu senyawa yang dalam hal ini kadang kala sama dengan rumus molekul pada senyawa organik yang lain. Rumus struktur adalah rumus yang dimiliki oleh suatu senyawa yang membedakannya sengan senyawa organik yang lain.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun pembuatan makalah ini penulis
mengidentifikasikan masalah yang di anggap
perlu dalam membantu menyelesaikan makalah
ini, diantaranya yaitu :
a) Menjelaskan pengertian
Isomer
b) Menjelaskan jenis-jenis
Isomer
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis gunakan
meliputi :
a)
Apa itu isomer ?
b)
Apa saja jenis- jenis isomer ?
BAB II
PEMBAHASAN
Isomer
2.1 Pengertian
Isomer adalah molekul
yang memiliki formula molekul yang sama tetapi memiliki pengaturan yang berbeda
pada bentuk 3D. Tidak termasuk pengaturan berbeda yang diakibatkan rotasi
molekul secara keseluruhan ataupun rotasi pada ikatan tertentu (ikatan
tunggal).
Sebagai contoh, keduanya
adalah molekul yang sama. Dan keduanya bukan isomer. Keduanya merupakan butan.
Isomer juga tidak
terjadi pada rotasi di ikatan ikatan tunggal.
Jika anda memiliki
sebuah model molekul didepan mata anda, anda harus mempretelinya dan menyusung
ulang kembali untuk menghasilkan isomer dari molekul tersebut. Jika anda hanya
memutar-mutar ikatan tunggal, yang anda hasilkan bukanlah isomer, molekul tersebut
sama sekali tidak berubah. (Clarck, 2000)
Isomer adalah
senyawa-senyawa kimia yang mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus
strukturnya berbeda, sehingga sifat-sifatnya pun berbeda. (www.scribd.com,
2010)
2.2 Jenis Isomer
2.2.1 Isomer Struktur
Dalam isomer struktur,
atom diatur dalam susunan yang berbeda-beda. (www.scribd.com, 2010)
Jika senyawa-senyawa
dengan rumus molekul yang sama itu memiliki urutan atom yang berlainan, maka
mereka mempunyai stuktur (bangun) yang berlainan dan disebut isomer struktural
satu terhadap yang lain. (Fessenden dan Fessenden, 1986)
Isomer struktural terjadi
ketika dua atau lebih senyawa organik memiliki rumus
molekul sama, tetapi struktur yang berbeda. Perbedaan-perbedaan
ini cenderung memberikan molekul kimia dan sifat fisik yang
berbeda .
Ada
tiga jenis isomer struktural yang Anda perlu anda
pelajari:
isomer
rantai , isomer posisi dan isomer fungsional. Ada
tipe keempat, yang dikenal sebagai tautomerisme (dimana ada
dua isomer dikenal sebagai keto dan
enol isomer) tetapi anda tidak akan menemukan ini di
sekolah. (Saunders, 2008)
- Isomer Rantai
Isomer-isomer ini muncul
karena adanya kemungkinan dari percabangan rantai karbon. Sebagai contoh, ada
dua buah isomer dari butan, C4H10. Pada salah satunya rantai karbon berada dalam
dalam bentuk rantai panjang, dimana yang satunya berbentuk rantai karbon
bercabang.
Hati-hati untuk tidak menggambar isomer
yang salah yang hanya merupakan rotasi sederhana dari molekul awal. Sebagai
contoh, struktur dibawah ini merupakan versi lain dari rantai panjang butan
yang diputar apa daerah tengah dari rantai karbon.
Anda dapat melihatnya dengan jelas pada
model dibawah ini. Ini merupakan contoh yang sebelumnya telah kita gunakan
diatas.
Pentane, C5H12, mempunyai tiga
rantai isomer. Jika anda berpikir anda bisa menemukan yang lain, maka yang anda
temukan hanyalah molekul yang sama yang diputar. Jika anda masih meragukannya
gunakanlah sebuah model. (Clarck, 2000)
|
|
||||||
|
Isomer rantai muncul karena susunan yang berbeda dari atom karbon
yang mengarah ke rantai linear dan bercabang. Isomer rantai memiliki rumus molekul yang sama
tetapi berbagai jenis rantai yaitu, linier dan bercabang.
Isomer rantai memiliki sifat kimia yang hampir sama tetapi
sifat fisik yang berbeda. Sebagai
contoh, isomer rantai bercabang memiliki titik didih lebih rendah daripada
rekan-rekan linier mereka. Hal
ini karena, yang linier memiliki luas permukaan lebih banyak kontak dan
karenanya kekuatan tarik antarmolekul yang maksimum.
Misalnya isomer rantai Dua mungkin dengan rumus molekul, C 4 H 12.
yaitu, n-butana: suatu isomer rantai linier. Isobutana (atau 2-metilpropana):
suatu isomer bercabang (adicchemistry.com)
- Isomer posisi
Pada isomer posisi,
kerangka utama karbon tetap tidak berubah. Namun atom-atom yang penting
bertukar posisi pada kerangka tersebut.
Sebagai contoh, ada dua isomer struktur dengan formula molekul C3H7Br. Pada salah
satunya bromin berada diujung dari rantai. Dan yang satunya lagi pada bagian
tengah dari rantai.(Clarck,2000)
Jika anda membuat model,
tidak mungkin anda bisa mendapatkan molekul yang kedua dari molekul yang
pertama dengan hanya memutar ikatan2 tunggal. Anda harus memutuskan ikatan
bromin dibagian ujung dan memasangkannya ke bagian tengah. Pada saat yang sama
anda harus memindahkan hidrogen dari tengah ke ujung. (Clarck, 2000)
Contoh lain terjadi pada alkohol, seperti pada C4H9OH
Hanya kedua isomer ini
yang bisa anda dapatkan dari rantai dengan empat buah karbon bilamana anda
tidak mengubah rantai karbon itu sendiri. Anda boleh, mengubahnya dan
menghasilkan 2 buah isomer lagi. (Clarck, 2000)
Anda juga bisa mendapatkan isomer posisi dari rantai benzen. Contoh pada
formula molekul C7H8Cl. Ada empat
isomer berbeda yang bisa anda buat tergantung pada posisi dari atom klorin.
Pada sebuah kasus terikat pada atom dari karbon yang berikatan dengan cincin,
dan ada tiga buah lagi kemungkinan saat berikatan dengan cincin karbon. (Lihat
Gambar). (Clarck,2000)
- Isomer grup fungsional
Pada variasi dari
struktur isomer ini, isomer mengandung grup fungsional yang berbeda- yaitu
isomer dari dua jenis kelompok molekul yang berbeda.
Sebagai contoh, sebuah formula molekul C3H6O dapat berarti propanal (aldehid) or propanon
(keton). (Clarck, 2000)
Ada kemungkinan yang
lain untuk formula molekul ini. Sebagai contoh anda dapat mengikat rangkap
rantai-rantai karbon dan memanbahkan -OH di molekul yang sama. (Clarck, 2000)
Contoh yang lain diilustrasikan dengan formula molekul C3H6O2. Diantaranya terdapat struktur isomer yaitu asam
propanoik(asam karboksilat) dan metil etanoat (ester).(Clarck, 2000)
Senyawa
|
Isomer fungsi
|
Rumus molekul
|
Struktur
molekul
|
Contoh
|
Alkohol
|
Eter
|
CnH2n+2O
|
R – OH (alkohol)
R – O – R (eter)
|
CH3CH2OH (etanol)
CH3–O–CH3 (eter)
|
Aldehid
|
Keton
|
CnH2nO
|
||
Asam karboksilat
|
Ester
|
CnH2nO2
|
||
Senyawa
|
Isomer fungsi
|
Rumus molekul
|
Struktur molekul
|
Contoh
|
Alkena
|
Sikloalkana
|
CnH2n
|
-C=C-
|
|
Alkuna
|
Alkadiena
|
CnH2n-2
|
R-C=C-R
R=C=R
|
2.2.2 Isomer Ruang
Isomer ruang adalah senyawa yang memiliki rumus molekul sama,
tetapi strukturnya berbeda, (www.scribd.com, 2010)
- Isomer Geometris
Senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi memiliki penataan
atom dengan ruang yang berbeda. (www.scribd.com, 2010)
Contoh:
Isomer geometrik
(juga dikenal sebagai isomer cis-trans atau EZ isomer) adalah suatu bentuk
stereoisome. Isomer
ini terjadi di mana Anda telah membatasi rotasi suatu tempat dalam suatu
molekul. (Saunders, 2008)
-
Isomer Cis-Trans
Syarat terbentuknya isomer cis-trans adalah terdapat tingkatan
rangkap dua (C=C) yang tiap-tiap karbon (C) dalam ikatan rangkap tersebut
mengikat atom atau gugus atom yang berbeda. (www.scribd.com, 2010)
Isomer geometrik ialah isomer yang diakibatkan oleh ketegangan
dalam molekul dan hanya dijumpai dalam dua kelas senyawa, alkena dan senyawa
siklik. Persyaratan isomer geometrik dalam alkena ialah bahwa tiap atom karbon
yang terlibat dalam ikatan pi mengikat dua gugus yang berlainan. (Fessenden dan
Fessenden, 1986)
Trans: dari bahasa latin yang berarti
"seluruh" - seperti dalam transatlantik. Cis: dari makna latin "pada sisi
ini" (Clarck, 2008)
-
Sistem Tata
Nama (E) dan (Z)
Sistem
(E) dan (Z) didasarkan pada suatu pemberian prioritas (jangan dikelirukan
dengan prioritas tata nama) kepada atom atau gugus yang terikat pada
masing-masing karbon ikatan rangkap. Jika atom atau gugus yang berprioritas
tinggi berada pada posisi yang berlawanan pada ikatan pi maka isomer itu adalah
(E). Jika gugus-gugus prioritas tinggi itu berada dalam satu sisi, maka isomer
itu (Z). Huruf (E) berasal dari “entgegen”, kata Jerman untuk bersebrangan
huruf (Z) berasal dari “Zusammen” kata Jerman untuk bersama-sama. Jika kedua
atom pada masing-masing karbon ikatan rangkap itu berbeda, prioritas didasarkan
pada bobot-bobot atom yang langsung terikat pada karbon ikatan rangkap itu.
Atom dengan bobot atom lebih tinggi memperoleh prioritas tinggi. (Fessenden dan
Fessenden, 1986)
|
Fessenden:115
- Isomer Optik
Ciri senyawa yang mempunyai isomer optik yaitu dapat memutar
bidang polarisasi cahaya (eksperimen) dan mempunyai atom C asimetris/atom C
kiral yaitu atom C yang mengikat empat gugus yang berbeda. (www.scribd.com,
2010)
P
|
R
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi
rumus strukturnya berbeda. Isomer terbagi menjadi dua yakni isomer struktur
(dibedakan menurut susunan strukturnya) dan isomer ruang (dibedakan menurut
konfigurasinya).
Isomer struktur dibagi menjadi tiga yakni rantai (dibedakan
menurut kerangka atomnya), posisi (dibedakan menurut letak dari gugus fungsi
pada rantai induk), dan gugus fungsi (memiliki gugus fungsional yang berbeda).
Isomer ruang terbagi menjadi dua yakni isomer geometri (memiliki
penataan atom yang berbeda) dan isomer optik (dapat memutar bidang polarisasi
cahaya dan memiliki atom C asimetris/kiral)
Isomer geometri memiliki sub bagian yakni isomer cis-trans yang
terdapat ikatan rangkap dua dan tiap-tiap karbon (C) dalam ikatan rangkap
tersebut mengikat atom atau gugus atom yang berbeda.
DAFTAR
PUSTAKA
-
www.scribd.com.
http://www.adichemistry.com/organic/basics/isomerism/structural/structural-isomerism.html.
-
Fessenden
dan Fessenden. 1986. Kimia Organik. Jakarta:
Erlangga.