Minggu, 22 Desember 2013

artikel biji dan akar

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI
SEMEN (Biji) dan RADIX (Akar)





 









DI SUSUN OLEH :

ASEP PRANATA
                   150009

DOSEN PEMBIMBING :
Luky Dharmayanti, S.Farm.Apt
Linda Rahmayanti, A.Md.Far

AKADEMI FARMASI AL-FATAH BENGKULU
TAHUN AJARAN 2013/2014

AKAR( RADIX )
TINJAUAN PUSTAKA
I.                   TINJAUAN PUSTAKA
A.    PENGERTIAN SIMPLISIA
SIMPLISIA, adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan
BAHAN ALAMIAH : 
1. BAHAN NABATI, FLORA, TUMBUHAN.
2. BAHAN HEWANI, FAUNA.
3. BAHAN MINERAL.

1. BAHAN NABATI
Berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat
EKSUDAT, isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanaman.

2. BAHAN HEWANI
Berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.

3. BAHAN MINERAL
Berupa mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.

SUMBER SIMPLSIA
1. TUMBUHAN LIAR
   - Kerugian: a. umur dan bagian tanaman
               b. jenis (species)
               c. lingkungan tempat tumbuh
   - Keuntungan : ekonomis

2. TANAMAN BUDIDAYA (tumpangsari, TOGA, perkebunan)
- Keuntungan : a. bibit unggul
      b. pengolahan pascapanen
      c. tempat tumbuh
        - Kerugian : a. tanaman manja
                      b. residu pestisida  

SYARAT SIMPLISIA NABATI/HEWANI
1. Harus bebas serangga, fragmen hewan, kotoran hewan
2. Tidak boleh menyimpang dari bau, warna
3. Tidak boleh mengandung lendir, cendawan, menun jukkan tanda-tanda pengotoran lain
4. Tidak boleh mengandung bahan lain yang beracun atau berbahaya
5. Kadar abu yang tidak larut dalam asam maksimal 2%
PELIKAN : Harus bebas dari pengotoran tanah, batu, hewan, fragmen hewan dan bahan asing lainnya 

Pembuatan simplisia secara umum dapat menggunakan cara-cara sebagai berikut:
  1. Pengeringan
  2. Fermentasi
  3. Proses khusus (penyulingan, pengentalan eksudat dll)
  4. Dengan bantuan air (misalnya pada pembuatan pati)
Adapun tahapan – tahapan pembuatan simplisia secara garis besar adalah:
1. Pengumpulan bahan baku
Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda antara lain tergantung pada:
·         Bagian tanaman yang digunakan
·         Umur tanaman atau bagian tanaman pada saat panen
·         Waktu panen
·         Lingkungan tempat tumbuh
2. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak serta pengotor-pengotor lainnya harus dibuang
3.   Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang    melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih yang mengali
4. Perajangan
Beberapa jenis bahna simplisia tertentu ada yang memerlukan proses perajangan. Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan, pengepakan dan penggilingan.
5. Pengeringan
Tujuan pengeringan adalah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu lama
6. Sortasi kering
Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing dan pengotor-pengotor lain yang masih ada dan tertinggal pada simplisia kering.
7. Pengepakan dan penyimpanan
Simplisia dapat rusak, mundur atau berubah mutunya karena faktor luar dan dalam, antara lain cahaya, oksigen, reaksi kimia intern, dehidrasi, penyerapan air, pengotoran, serangga dan kapang
.PENGERTIAN AKAR
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuh menuju inti bumi kormus.
Akar yang ditumbuhkan dalam hidroponik.
Sifat-sifat akar:
  1. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya
  2. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya
  3. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan
  4. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah
  5. Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah
Jenis akar
Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
  1. Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun kadang-kadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
  2. Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan. #sebagai contoh ; wortel, ubi dan sebagainya dalam bentuk umbi-umbian.
3. Akar Gantung Akar gantung tumbuh dari bagian atas batang dan tumbuh ke arah tanah. Oleh karena itu, akar tersebut terlihat menggantung di udara. Akar gantung ini berfungsi menyerap uap air dan gas dari udara. Namun, bila telah mencapai tanah, akar tersebut masuk ke dalam tanah dan berfungsi menyerap air dan garam-garam mineral. Tumbuhan yang memiliki akar gantung misalnya beringin.
4. Akar Napas Akar napas tumbuh keluar dari batang bagian bawah. Akar tersebut sebagian muncul di permukaan tanah dan sebagian lagi berada di dalam tanah. Akar ini terlihat seperti menopang tegaknya batang. Akar napas mempunyai banyak celah tempat masuknya udara. Jadi, sesuai namanya, akar napas berfungsi untuk bernapas. Tumbuhan yang mempunyai akar napas, misalnya bakau dan pandan.
5. Akar Pelekat Akar pelekat tumbuh di sepanjang batang. Akar pelekat terdapat pada tumbuhan yang tumbuh memanjat. Akar ini berfungsi untuk melekatkan batang pada tembok maupun tumbuhan lain. Tumbuhan yang mempunyai akar pelekat, misalnya sirih.
Fungsi akar
Fungsi akar bagi tumbuhan:
  1. Untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya
  2. Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah
  3. Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan santo
  4. Pada beberapa macam tumbuhan ada yang berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya tumbuhan bakau
  5. Pada beberapa jenis tumbuhan, ada yang berguna sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat reproduksi vegetatif. Misalnya wortel yang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru.
Modifikasi akar
  1. Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera Mangrove (Avicennia, Soneratia).
  2. Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifitAnggrek.
  3. Akar banir. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik.
  4. Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti benalu.[1]
  • Struktur Anatomi Akar
1. Epidermis
Epidermis akar berkembang dari protoderma.Sel epidermis akar berbentuk pipih dan berdinding tipis.Pada daerah dekat ujung akar, sel-sel epidermis ini termodifikasi menjadi bulu akar, lapisan kutikulanya sangat tipis.Hal itu seusai dengan fungsinya sebagai penyerap air.
2. Korteks
Korteks terdiri dari sel-sel parenkima yang tersusun melingkar.Pada beberapa tumbuhan air, sel-sel parenkima korteks tersusun teratur dan banyak dijumpai ruang-ruang udara, parenkima seperti ini disebut aerenkim.Pada tumbuhan monokotil korteks biasanya mengandung sklerenkima.Letak korteks pada akar lebih luar daripada letak korteks pada batang.
3. Endodermis
Lapisan terdalam dari korteks akar berdeferensiasi menjadi endodermis.Endodermis terdiri dari selapis sel-sel yang tebal, yang menandai batas korteks.Pada sel endodermis muda terdapat penebalan dinding oleh zat suberin atau lignin mengelilingi dinding radial.Penebalan tersebut membentuk rangkaian berbentuk pita.Penebalan seperti pita ini disebut Pita Kaspari.Pita Kaspari mencegah air masuk melintasi dinding sel. Untuk masuk ke silinder pusat, air melalui endodermis yang dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air.
4. Silinder Pusat  (Stele)
Stele terletak di sebelah dalam lapisan endodermis.Stele pada akar tersusun oleh jaringan-jaringan pengangkut xilem, floem, dan perisikel.Perisikel terdiri dari sel bertipe parenkima yang berada di antara endodermis dan jaringan pembuluh.Perisikel berkembang dari prokambium.Kambium dan jari-jari empulur dibentuk dari perisikel.
Akar tumbuhan mempunyai ciri-ciri tertentu, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
  1. akar merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, pertumbuhannya ke arah dalam tanah atau menuju ke air, pada umumnya menjauhi cahaya pertumbuhannya menjadi lebih cepat.
  2. Tidak seperti batang dan daun yang berwarna hijau karena mengandung klorofil, warna akar tidak hijau, terlihat keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
  3. pertumbuhan terjadi pada ujung akar yang merupakan titik pertumbuhan primer dimana terdapat jaringan meristimatik, dan dapat terjadi mekanisme dominasi apikal pada akar.
  4. Ujung akar bentuknya meruncing dan berguna untuk menembus tanah dan memecahkan bebatuan.
Fungsi dari akar bagi tumbuhan dapat dijelaskan dibawah ini:
  1. Akar tumbuhan sebagai jangkar untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
  2. Akar berfungsi sebagai media penyeraan air dan garam-garam mineral (zat unsur hara) dari dalam tanah
  3. Dalam kondisi tertentu akar berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya akar pada tumbuhan mangrove, yang disebut "pneumatofor".
  4. Akar berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan. Misalnya wortel dan kentang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan.
  5. Beberapa jenis akar tumbuhan berfungsi sebagai organ reproduktif vegetatif. Misalnya pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang akan menjadi individu baru.
1.      AKAR ALANG-ALANG                      
Alang-alang atau ilalang ialah sejenis rumput berdaun tajam, yang kerap menjadi gulma di lahan pertanian. Rumput ini juga dikenal dengan nama-nama daerah seperti alalang, halalang (Min.), lalang (Mly., Md., Bl.), eurih (Sd.), rih (Bat.), jih (Gayo), re (Sas., Sumbawa), rii, kii, ki (Flores), rie (Tanimbar), reya (Sulsel), eri, weri, weli (Ambon dan Seram), kusu-kusu (Menado, Ternate dan Tidore), nguusu (Halmahera), wusu, wutsu (Sumba) dan lain-lain.[1]
Nama ilmiahnya adalah Imperata cylindrica, dan ditempatkan dalam anak suku Panicoideae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai bladygrass, cogongrass, speargrass, silver-spike atau secara umum disebut satintail, mengacu pada malai bunganya yang berambut putih halus. Orang Belanda menamainya snijgras, karena sisi daunnya yang tajam melukai.

A.  Cara Panen
Akar dikumpulkan sewaktu proses pertumbuhannya berhenti.

B.  Cara Pengeringan
Dengan cara diangin-anginkan di dalam ruangan dan jangan sampai terkena sinar matahari secara langsung karena akan merusak menghilangkan zat aktif yang terkandung di dalamnya

C.       Kandungan Kimia
Menurut hasil penelitian para ahli tanaman, ada banyak kandungan kimiawi yang terdapat di dalam akar dan batang tanaman alang-alang.Tanaman rumput ini memiliki kandungan glukosa, mengandung malic acid, terdapat kandungan citric acid.
 Selain itu pada akar alang-alang juga terdapat kandungan kimiacoixol, arundoin,cylindrin, fermenol, simiarenol serta kandungananemonin. Bagian tanaman alang-alang yang sering diperginakan untuk pengobatan adalah bagaian akar(rimpang), bagian daun serta bagian bunganya.
Kandungan.Kimia.Alang-alang
Hasil penelitian tentang tanaman ini menyebutkan bahwa alang-alang mengandung mannitol, glukosa, asam malic, asam sitrat, coixol, arundoin, silindrin, fernerol, simiarenol, anemonin, esin, alkali, saponin, taninin, dan polifenol.
Dengan kandungan-kandungan itu, alang-alang bersifat antipiretik (menurunkan panas), diuretik (meluruhkan kemih), hemostatik (menghentikan pendarahan), dan menghilangkan haus.dan membuat adem.


D.      Khasiat
Secara umum, alang-alang digunakan untuk melindungi lahan-lahan terbuka yang mudah tererosi.Kecepatan tumbuh, jalinan rimpang alang-alang di bawah tanah, serta tutupan daunnya yang rapat, memberikan manfaat perlindungan yang dibutuhkan itu.
Di Bali dan Indonesia timur umumnya, daun alang-alang yang dikeringkan dan dikebat dalam berkas-berkas digunakan sebagai bahan atap rumah dan bangunan lainnya.Daun alang-alang juga kerap digunakan sebagai mulsa untuk melindungi tanah di lahan pertanian.Serat halus dari malai bunganya kadang-kadang digunakan sebagai pengganti kapuk, untuk mengisi alas tidur atau bantal.
Rimpang dan akar alang-alang kerap digunakan sebagai bahan obat tradisional, untuk meluruhkan kencing (diuretika), mengobati demam dan lain-lain.
Bagian yang digunakan untuk obat medis adalah akarnya.Kenyataannya, akarnya dapat digunakan untuk menurunkan temperatur, melancarkan urin, menghentikan pendarahan, dan sebagai obat untuk pendarahan pada hidung, memuntahkan darah, gonorea (kencing nanah), hepatitis, infeksi ginjal.
Cara mengolah alang-alang: Akar pohon alang-alang yang direbus dengan air secukupnya dan diminum setelah air rebusan sisa setengah serta dibiarkan menjadi dinginKalau diperlukan,boleh dicampur dengan sedikit gula merah (Gula Jawa) atau dengan sedikit madu.
Menurut Profesor Hembing, ahli pengobatan tradisional dan akupunktur, alang-alang berkhasiat sebagai obat untuk berbagai gangguan kesehatan, seperti: batu ginjal, infeksi ginjal, kencing batu, batu empedu, buang air kecil tidak lancar atau terus-menerus, air kemih mengandung darah, prostat, keputihan, batuk rejan, batuk darah, mimisan, pendarahan pada wanita, demam, campak, radang hati, hepatitis, tekanan darah tinggi, urat saraf melemah, asma, radang paru-paru, jantung koroner, gangguan pencernaan, diare, dll.
Jika ingin dijadikan obat untuk berbagai penyakit anda bisa memprosesnya sendiri dengan mudah, seperti contoh dibawah ini:
  • Alang – Alang untuk obat Radang Ginjal Akut caranya: Ambil dan cuci sampai bersih 60-120 gram akar segar, lalu dipotong-potong seperlunya dan rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa hanya tinggal 1 gelas. Setelah itu diminum untuk 2 sampai 3 secara rutin.
  • Alang – Alang untuk obat Muntah Darah caranya: 30 – 60 gram akar segar dari alang – alang dicuci bersih, lalu dipotong-potong seperlunya dan rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa hanya tinggal 1 gelas. Dapat diminum setelah dingin.
  • Alang – Alang untuk obat Kencing Nanah caranya: 300 gram akar segar dari alang – alang dicuci bersih, dipotong-potong seperlunya, lalu direbus dalam 2.000cc air bersih sampai tersisa tinggal 1.200cc, tambahkan gula batu secukupnya. Setelah itu dibagi menjadi 3 kali minum sebagai teh. Selama sepuluh hari.
  • Alang – Alang untuk obat Mimisan caranya: akar segar dari alang – alang dicuci bersih, lalu ditumbuk dan diperas airnya sampai terkumpul 100cc setelah itu langsung diminum. Atau bisa juga dengan cara: ambil 30 gram akar segar dari alang – alang dicuci bersih, setelah itu direbus dalam 3 gelas air sampai tersisa hanya tinggal 1 gelas dan dapat lansung diminum.
E.   Morfologi
Alang-alang tumbuh liar di hutan, ladang, lapangan rumput, dan tepi jalan pada daerah kering yang mendapat sinar matahari. Tanaman yang mudah menjadi banyak ini bisa ditemukan pada ketinggian 1-2.700m di atas permukaan laut.
Rumput menahun dengan tunas panjang dan bersisik, merayap di bawah tanah. Ujung (pucuk) tunas yang muncul di tanah runcing tajam, serupa ranjau duri. Batang pendek, menjulang naik ke atas tanah dan berbunga, sebagian kerapkali (merah) keunguan, kerapkali dengan karangan rambut di bawah buku. Tinggi 0,2 – 1,5 m, di tempat-tempat lain mungkin lebih.
Helaian daun berbentuk garis (pita panjang) lanset berujung runcing, dengan pangkal yang menyempit dan berbentuk talang, panjang 12-80 cm, bertepi sangat kasar dan bergerigi tajam, berambut panjang di pangkalnya, dengan tulang daun yang lebar dan pucat di tengahnya. Karangan bunga dalam malai, 6-28 cm panjangnya, dengan anak bulir berambut panjang (putih) lk. 1 cm, sebagai alat melayang bulir buah bila masak.[2] Akar kaku, berbuku-buku dan menjalar.

F.   Anatomi
·         Epidermis, korteks dan perisikel memiliki struktur, letak dan fungsinya sama seperti pada akar tanaman dikotil’
·         Xilem dan floem, seperti pada akar tanaman dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan karena tidak memiliki kambium
·         Empulur terletak dibagian tengah serta dikelilingi xylem dan floem yang berselang seling
 

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 1. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal.147-150.
Steenis, CGGJ van. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 121.

ALAT DAN BAHAN
Alat :
·         Mikroskop
·         Obyek glass
·         Deg glass
·         Pipet tetes
·         Tissu
Bahan:
·         Serbuk akar alang-alang
·         Alkohol
·         Klorahidrat

OBYEK YANG DIAMATI
·         Serbuk akar alang-alang

HASIL
Nama objek pengamatan : akar alang alang
Nama simplisia                 : Imperala radix
Tanaman asal                    : Imperala cylidica L
Divisi                                : Maghnoliophyta
Sub divisi                         : Spermatophyta
Kelas                                : Liliopsida
Ordo                                 : Reales
Family                              : Poaceae
Genus                               : Imperata
Spesies                             : Imperata cylidica L
Kandungan                      : Asam kersik, dammar, logam alkali
Khasiat                             : Diuretik, antipiretik.


Makroskopis        : Rimpang : warna kuning pucat dengan alur membujur, liat dan sukar dipatahkan, garis tengah rimpang 1mm sampai 4mm umumnya 3mm, beruas ruas, jarak antara tiap ruas 2cm sampai 3cm, bagian buku agak menonjol, warna lebih tua dari ruas.

     Mikroskopis             :Sel epidermis, kecil bentuk segi empat sampai persegi panjang, kutikula tebal. Dibawahnya terdapat jaringan sklerenkim.

Literatur                : Materia Medika Indonesia Hal 85 Jilid I-IV Tahun 1977-1980

Literatur gambar   : Materia Medika Indonesia Hal 86 Jilid I-IV Tahun 1977-1980


Gambar hasil pengamatan :

·         Keterangan gambar :  Fragmen pembuluh bernoktah, (diperbesar)

Keterangan gambar     :
·         Fragmen dinding sel epidermis



DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1977-1980, Materia Medika IndonesiaJilid I-IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Tjitrosoepomo, Gembong. 1953. MORFOLOGI TANAMAN. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Dharmayanti, Luky. Linda Rahmayanti. 2013. PETUNJUK PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI 1. Laboratorium Farmakognosi Akademi Farmasi Al-Fatah. Bengkulu

http://id.wikipedia.org/wiki/Alang-alang











AKAR PISANG

 

?Pisang
Pisang di perkebunan
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies
  • M. acuminata
  • M. balbisiana
  • M. ×paradisiaca (invalid)
  • M. sapientum (invalid)
Sinonim
M. sapientum L.
  • Nama daerah
    Jawa : Cau, gedang, pisang, kisang, ghedhang, kedhang, pesang, pisah. Sumatera : pisang, galuh, gaol, punti, puntik, puti, pusi, galo, awal pisang, gae. Kalimantan : harias, peti, pisang, punsi, pute, puti, rahias. Nusa Tenggara : Biu, pisang, kalo, mutu, punti, kalu, muu, muko, busa, wusa, huni, hundi, uki. Sulawesi : Tagin, see, lambi, lutu, loka, unti, pepe, sagin, punti, uti. Maluku : fudir, pitah, uki, temai, seram, kula, uru, temae, empulu, fust, flat, tela, tele, luke. Irian : nando, rumaya, pipi, mayu.
  • Nama asing
    Xiang jiao (C), kluai namwaa (T), banana, plantain (I).
  • Nama simplisia
    Musae Radix (akar pisang), Musae Fructus (buah pisang).
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhanterna raksasa berdaun besar memanjang dari sukuMusaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Perlu disadari, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas. Artikel ini hanya membahas pisang penghasil buah konsumsi serta kerabatnya yang berkaitan.

Cara Panen
Akar dikumpulkan sewaktu proses pertumbuhannya berhenti.

Cara Pengeringan
Dengan cara diangin-anginkan di dalam ruangan dan jangan sampai terkena sinar matahari secara langsung karena akan merusak menghilangkan zat aktif yang terkandung di dalamnya


Kandungan Kimia
Akar mengandung serotonin, norepinefrin, tannin, hidroksitriptamin, dopamine, vitamin A, B dan C. Buah mengandung flavonoid, glukosa, fruktosa, sukrosa, tepung, protein, lemak, minyak menguap, kaya akan vitamin (A, B,C dan E), mineral (kalium, kalsium, fosfor, Fe), pectin, serotonin, 5-hidroksi triptamin, dopamine, dannoradrenalin. Kandungan kalium pada buah pisang cukup tinggi yang kadarnya bervariasi tergantung jenis pisangnya.Buah muda mengandung banyak tanin.

Bagian yang digunakan
Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah akar, buah, kulit buah, bonggol, hati batang pisang, bunga, dan daunnya.

Khasiat
Akar pisang digunakan untuk mengatasi :
  • Sesak napas (asma),
  • Air kemih (urin) mengandung darah, dan
  • Penyakit kulit.
Cairan dari bonggol digunakan untuk mengatasi :
  • Berak darah karena panas dalam,
  • Disentri, diare,
  • Wasir berdarah,
  • Perdarahan setelah melahirkan (perdarahan nifas),
  • Pembersih sehabis melahirkan,
  • Rambut rontok dan beruban,
  • Radang ginjal, sifilis, dan
  • Digigit ular berbisa.
Daun yang masih tergulung digunakan untuk mengatasi :
  • Tapal dingin pada kulit yang bengkat atau lecet,
  • Disentri,
  • Haid terlalu banyak,
  • Mimisan dan perdarahan lainnya,
  • Radang tenggorok,
  • Radang otak (Epidemic encephalitis),
  • Keputihan (leukorea), dan
  • Batuk, sakit dada seperti bronchitis,
  • Rambut tipis.
Buah digunakan untuk mengatasi :
  • Berak darah, batuk darah,
  • Diare, disentri, tukak lambung (buah muda),
  • Kurang darah (anemia),
  • Panas disertai sukar buang air besar, rasa haus, dan lemah,
  • Celiac disease, alergi tepungbpadi-padian,
  • Kulit muka kering,
  • Sariawan,
  • Menghaluskan kulit tangan dan kaki,
  • Sembelit (konstipasi),
  • Wasir (hemoroid),
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) dan
  • Keracunan alcohol kronik (alkoholisme).
  • Kulit pisang digunakan untuk mengatasi :
  • Borok yang menyerupai kanker,
  • Kelainan kulit pada herpes,
  • Ulkus ditungkai pada penyakit diabetes mellitus,
  • Kutil (wart),
  • Migren,
  • Hipetensi sekunder,
  • Rambut tipis dan jarang, dan
  • Luka bakar, tersiram air panas, kemerahan pada kulit (rash).
Bunga digunakan untuk mengatasi :
  • Mencegah perdarahan otak dan stroke.
Morfologi
Sistem perakaran yang berada pada tanaman pisang umumnya keluar dan tumbuh dari bongo (corm) bagian samping dan bagian bawah, berakar serabut, dan tidak memiliki akar tunggang.Pertumbuhan akar pada umumnya berkelompok menuju arah samping di bawah permukaan tanah dan mengarah ke dalam tanah mencapai sepanjang 4-5 meter.Walaupun demikian, daya jangkau akar hanya menembus pada kedalaman tanah antara 150-200 cm.
Anatomi
·         Epidermis, korteks dan perisikel memiliki struktur, letak dan fungsinya sama seperti pada akar tanaman dikotil’
·         Xilem dan floem, seperti pada akar tanaman dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan karena tidak memiliki kambium
·         Empulur terletak dibagian tengah serta dikelilingi xylem dan floem yang berselang seling
..









ALAT DAN BAHAN
Alat :
·         Mikroskop
·         Obyek glass
·         Deg glass
·         Pipet tetes
·         Tissu
Bahan:
·         Serbuk akar pisang
·         Alkohol
·         Klorahidrat

OBYEK YANG DIAMATI
·         Serbuk akar pisang
HASIL
Nama objek pengamatan : Akar pisang
Nama simplisia                  : Musa paradisiacal radix
Tanaman asal                     : Musa paradisiaca
Divisi                                 : Maghnoliophyta
Sub divisi                          : Spermatophyta
Kelas                                 : Liliopsida
Ordo                                  : Zingiberalis
Family                               : Muraceae
Genus                                : Musa
Spesies                              : Musa paradisiaca
Kandungan                       : Saponin, tanin
Khasiat                              :Anti asma, air kemih mengandung darah, penyakit kulit.


Makroskopis        : potongan akar, berbentuk silindrik atau berupa potongan membujur, dengan akar cabang berbentuk serupa benang-benang, garis tengah akar 3mm sampai 6mm; permukaan luar berwarna coklat kelabe atau coklat kelabu tua, beralur atau bergaris membujur,bekas akar cabang berupa benjolan kecil, bagian kulit berwarna kecoklatan, bagian tengah berwarna coklatan muda pucat; bidang irisan membujur agak berserabut, bidang irisan melintang berpori.

     Mikroskopis           : pada penampang melintang tampak epidermis terdiri dari selapis sel, diantaranya terdapat sel sekresi berisi zat warna coklat; pada epidermis terdapat bulu akar terdiri dari satu sel, bentuk panjang, lurus atau bengkok, dinding tipis ujung tumpul; serbuk berwarna coklat.fragmen pengenal adalah sel parenkim berbentuk memanjang, dinding tebal, sel sekresi bentuk polygonal, berwarna kuning coklat; sel gabus berlapis-lapis; endodermis yang sel nya berpenebalan U, dengan florugsin HCL berwarna merah; trakea dengan penebalan jala; parenkim bentuk polygonal bernoktah. 

Literatur                : Materia Medika Indonesia Hal 357 Jilid V.VI Tahun 1989

Literatur gambar   : Materia Medika Indonesia Hal 359 Jilid V.VI Tahun 1989


Gambar hasil pengamatan :


Keterangan gambar           :
·         trakea
·         Jaringan gabus









DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1989. Materia Medika IndonesiaJilid V-VI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Dharmayanti, Luky. Linda Rahmayanti. 2013. PETUNJUK PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI 1. Laboratorium Farmakognosi Akademi Farmasi Al-Fatah. Bengkulu

http://www.anakagronomy.com/2013/05/morfologi-tanaman-pisang-musa-parasidTica.html













SEMEN( BIJI )
TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN SEMEN ( BIJI )
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan.Perbanyakan yang dimaksud adalah untuk memperbanyak keturunan atau spesies dalam mempertahankan kelangsungan hidup generasinya.Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae).Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Biji hanya terdapat pada tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji, phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.

.
Jintan hitam
Habbatussauda
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
N. sativa
Jintan hitam atau Habbatussauda(Nigella sativaLinn.) adalah rempah-rempah yang dapat digunakan sebagai tanamanobat[1]. Rempah ini berbentuk butiran biji berwarna hitam yang telah dikenal ribuan tahun yang lalu dan digunakan secara luas oleh masyarakat India, Pakistan, dan Timur Tengah untuk mengobati berbagai macam penyakit. Jenis tanaman ini telah disebut-sebut sebagai tanaman obat dalam perkembangan awal agama Islam.
Cara panen


Di musim panen terutama pada bulan Juli, panen bisa dilakukan setelah berbunga segera setelah kapsul buah berwarna gelap, meskipun tanamannya masih berwarna hijau daun akan mulai layu dari bagian atasnya yang menandakan secara pasti bahwa nutrisi dari tanaman sedang diberikan pada kapsul buah. Kapsul buah pada tahap ini berwarna coklat muda, bijinya berwarna hitam dan keras.Tanaman dipotong sebelum matahari terbit untuk menjaga tanaman supaya tidak terkena basah dari kabut dan embun pagi.
Cara pengeringan
Dengan cara mengunakan cahaya matahari
Kandungan kimia
  • Saponin berupa triterpenoid glikosida, monosakarida (molekul gula tunggal) yang berbentuk glukosa, ramnosa, silosa, dan arabinosa
  •  Komponen non starch polysaccharide bahan aktif ini merupakan sumber yang berguna untuk serat diet
  • Asam lemak terutama asam lemak tak jenuh (linoleat dan oleat). Meliputi misristik, palmato oleat, asam behenat, asam stearat (52%), asam arakidonat (26,95%), omega-3, omega-6
  • Asam amino terdapat 15 jenis asam amino yang membentuk habbatussauda, termasuk 9 asam amino esensial
  • Ariginin merupakan bahan aktif yang penting untuk masa pertumbuhan balita
  • Karotin karotin akan dirubah oleh hati menjadi vitamin A
  • Mineral meliputi kalsium, zat besi, sodium, potassium yang secara keseluruhan berfungsi sebagai kofaktor fungsi enzim
  • Minyak volatile diantaranya timokuinon, nigelon, timohidrokuinon

khasiat
  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan virus, kuman dan bakteri. Hasil Penelitian Dr. Ahmad Al Qadhy, 1986 dan laporan penelitian lainnya seperti tertera dalam Jurnal Farmasi Pakistan, 1992[rujukan?]
  • Mempertahankan tubuh dari serangan kanker dan HIV. Hasil penelitian Prof. G Reitmuller, Direktur Institut Immonologi dari Universitas Munich dan laporan terpisah dari penelitian tim Dr. Basil Ali, Universitas King Faisal, Arab Saudi, serta laporan penelitian Immono Biology Laboratory, California, AS. Laporan lain menyebutkan bahwa Habbatussauda dapat menghentikan pertumbuhan sel tumor.[rujukan?]
  • Meningkatkan fungsi otak. Dengan kandungan asam linoleat (Omega 6) dan asam linolenat (Omega 3), Habbatussauda merupakan nutrisi bagi sel otak yang berguna untuk meningkatkan daya ingat, kecerdasan, dan relativitas sel otak agar tidak cepat pikun.[rujukan?] Habbatussauda juga memperbaiki mikro (peredaran darah) ke otak dan sangat cocok diberikan pada anak usia pertumbuhan dan lansia.[rujukan?]
  • Menyembuhkan berbagai jenis penyakit pernapasan. Menyembuhkan penyakit asma bronkial, bronkitis, gampang lelah, batuk kronis dan penyakit pernapasan lainnya[rujukan?]
  • Mengatasi gangguan tidur dan stress. Unsur Sapion terdapat pada Habbaussauda mempunyai fungsi seperti kortikosteroid yang dapat memengaruhi karbohidrat, protein dan lemak serta memengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh, dan syaraf. Sapion berfungsi untuk mempertahankan diri dari perubahan lingkungan, gangguan tidur, menghilangkan stress, dan melancarkan air susu ibu (penelitian Potchestroom, 1989)[rujukan?]
  • Sebagai antihistamin& antialergi. Berdasarkan penelitian Nirmal Chakravaty MD 1993, dan penelitian lain oleh Dr. Med. Peter Schleincher, ahli immonologi dari Universitas Munich[rujukan?]
Morfologi
Memiliki biji yang keras seperti buah buni yang bentuknya kecil berwarna biru tua hampir keunguan, bila dimakan akan meninggalkan warna atau noda pada gigi berwarna biru tua. Bunga dari Nigella sativa ini bentuknya besar dan menggembung, berisi 3-7 butir folikel. Biasanya masyarakat banyak memanfaatkan biji atau benih Nigella sativa ini sebagai rempah-rempah, rasa buah cukup pahit dan memiliki bau yang khas seperti buah strawberry, adapula yang menggunakannya sebagai bahan campuran membuat permen dan minuman keras.


Anatomi
Pada biji-bijinya sering kali dijumpai embrio yang belum berkembang lengkap dan terkurung dalam jaringan endosperma yang melimpah, sebagai wujud proses perkecambahan dua tahap: peretakan testa dan peretakan endosperma. Keadaan ini biasa dijumpai pada anggota tumbuhan berbunga dasar.
Anatomi biji jintan secara umum (seperti biji-biji lainnya):
  • Biji-biji ini merupakan perombakan dan propagasi unit dari Spermatophyta (tanaman berbiji), Gymnosperma (conifer / jarum dan kultivarnya) dan Angiosperma (tanaman berbunga).
  • Biji-biji dewasa / matang, ovulenya subur. Ovule adalah struktur dari tanaman berbiji yang berisi gametophyte betina dengan sel telur, dikelilingi oleh nucellus dan 1-2 integumen. Dalam angiospermae penyuburan / pembuahan ganda menghasilkan bentuk embrio diploid dan endosperma triploid.
  • Embrio: sporophyta muda, diploid (2n), dihasilkan dalam pembuahan. Embrio dewasa berisi kotiledon (daun biji), hypocotil (batang seperti sumbu embrio, di bawah cotyledon), radicel (akar embrio).
  • Endosperma: jaringan penyimpan makanan, triploid (3n), dihasilkan dalam pembuahan ganda, 2/3 genom langsung dari induk.
  • Testa (selubung biji): lapisan luar pelindung biji, perkembangan dari integumen ovule, diploid jaringan induk.
  • Buah dewasa / matang, ovarium masak berisi banyak biji. Perikarpium (selubung buah) diploid dari jaringan induk.
  • Biji endospermis: endosperma ditempatkan dalam biji yang matang dan bertindak sebagai organ penyimpan makanan. Testa dan endosperma adalah 2 lapisan luar dari embrio.
Kulit biji
Epidermis luar terdiri dari selapis sel yang termampat, bentuk memanjang, kadang-kadang berupa papila pendek, dinding tipis, warna coklat muda atau coklat kehijauan..




ALAT DAN BAHAN

Alat :
·         Mikroskop
·         Obyek glass
·         Deg glass
·         Pipet tetes
·         Tissu
Bahan:
·         Serbuk biji jinten hitam
·         Alkohol
·         Klorahidrat


OBYEK YANG DIAMATI
·         Serbuk biji jinten hitam
HASIL
1.      Nama objek pengamatan : Biji jinten hitam

Nama simplisia      : Nigella semen
Tanaman asal         : Nigella sativa L
Divisi                     : Maghnoliophyta
Sub divisi              : Spermatophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Ordo                      : Ranunculales
Family                   : Ranunculaceae
Genus                    : Nigella
Spesies                  : Nigella sativa L
Kandungan           : Minyak atsiri, glukosida saponin, minyak lemak.
Khasiat                  : Melancarkan ASI, anti tumor, menetralkan racun.

Makroskopis         : Biji agak keras, bentuk limas ganda dengan kedua ujungnya meruncing, limas yang satu lebih pendek dari yang lain, bersudut 3 sampai 4, panjang 1,5mm sampai 2mm, lebar lebih kurang 1mm, permukaan luar berwarna hitam kecoklatan, hitam kelabu sampai hitam.



Mikroskopis         : kulit biji. Epidermis luar terdiri dari selapis sel yang termampat, berbentuk memanjang, kadang kadang berupa papilla pendek, dinding tipis, warna coklat muda atau coklat kehijauan.Serbuk : warna kelabu kehitaman. Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis luar yang termampat dan berpapila pendek, fragmen sel.

Literatur                : Materia Medika Indonesia Hal 114 Jilid I-IV Tahun 1977-1980

Literatur gambar   : Materia Medika Indonesia Hal 115 Jilid I-IV Tahun 1977-1980



Gambar hasil pengamatan :




Keterangan gambar           :
·         Fragmen palisade terlihat esensial
·         Fragmen lapisan sel terentang terlihat melintang


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1989. Materia Medika IndonesiaJilid V-VI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
http://tanamanobattradisionalku.wordpress.com/tag/morfologi-tumbuhan-jintan
Dharmayanti, Luky. Linda Rahmayanti. 2013. PETUNJUK PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI 1. Laboratorium Farmakognosi Akademi Farmasi Al-Fatah. Bengkulu
http://id.wikipedia.org/wiki/Jintan















BIJI PINANG

Pinang
?Pinang
Lukisan dari Koehler
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
A. catechu
Areca catechu
L.
Pinang adalah sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia dan Afrika bagian timur. Pinang juga merupakan nama buahnya yang diperdagangkan orang. Pelbagai nama daerah di antaranya adalah pineung (Aceh), pining (Batak Toba), penang (Md.), jambe (Sd., Jw.), bua, ua, wua, pua, fua, hua (aneka bahasa di Nusa Tenggara dan Maluku) dan berbagai sebutan lainnya.[1]
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Betel palm atau Betel nut tree, dan nama ilmiahnya adalah Areca catechu.
Cara Panen
Apabila buah berwarna merah kecoklatan berati buah itu sudah siap untuk di panen.
Cara Pengeringan
Buah yang sudah matang di jemur dengan mengunakan cahaya matahari setelah itu baru kupas kulit nya dan siap untuk di olah.
Kandungan Kimia
mengandung alkaloida seperti bersifat racun dan adiktif
Khasiat
·        
·         Buah pinang yang masak
·         Pinang terutama ditanam untuk dimanfaatkan bijinya, yang di dunia Barat dikenal sebagai betel nut. Biji ini dikenal sebagai salah satu campuran orang makan sirih, selain gambir dan kapur.
·         Biji pinang mengandung alkaloida seperti misalnya arekaina (arecaine) dan arekolina (arecoline), yang sedikit banyak bersifat racun dan adiktif, dapat merangsang otak. Sediaan simplisia biji pinang di apotek biasa digunakan untuk mengobati cacingan, terutama untuk mengatasi cacing pita. [3] Sementara itu, beberapa macam pinang bijinya menimbulkan rasa pening apabila dikunyah. Zat lain yang dikandung buah ini antara lain arecaidine, arecolidine, guracine (guacine), guvacoline dan beberapa unsur lainnya.
·         Secara tradisional, biji pinang digunakan dalam ramuan untuk mengobati sakit disentri, diare berdarah, dan kudisan. Biji ini juga dimanfaatkan sebagai penghasil zat pewarna merah dan bahan penyamak.[1]
·         Akar pinang jenis pinang itam, di masa lalu digunakan sebagai bahan peracun untuk menyingkirkan musuh atau orang yang tidak disukai. Pelepah daun yang seperti tabung (dikenal sebagai upih) digunakan sebagai pembungkus kue-kue dan makanan. Umbutnya dimakan sebagai lalapan atau dibikin acar.
·         Batangnya kerap diperjual belikan, terutama di kota-kota besar di Jawa menjelang perayaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus, sebagai sarana untuk lomba panjat pinang. Meski kurang begitu awet, kayu pinang yang tua juga dimanfaatkan untuk bahan perkakas atau pagar. Batang pinang tua yang dibelah dan dibuang tengahnya digunakan untuk membuat talang atau saluran air.
·         Pinang juga kerap ditanam, di luar maupun di dalam ruangan, sebagai pohon hias atau ornamental.

Morfologi Tumbuhan Pinang
                            
Areca catechu L. (pinang) merupakan tanaman famili Arecaceae yang dapat mencapaitinggi 15-20 m dengan batang tegak lurus bergaris tengah 15 cm. Buahnya berkecambahsetelah 1,5 bulan da 4 bulan kemudian mempunyai jambul daun-daun kecil yang belumterbuka. Pembentukan batang baru terjadi setelah 2 tahun dan berbuah pada umur 5-8tahun tergantung keadaan tanah. Tanaman ini berbunga pada awal dan akhir musimhujan dan memiliki masa hidup 25-30 tahun. Biji buah berwarna kecoklatan sampai coklatkemerahan, agak berlekuk-lekuk dengan warna yang lebih muda. Pada bidang irisan bijitampak perisperm berwarna coklat tua dengan lipatan tidak beraturan menembusendosperm yang berwarna agak keputihan (Depkes RI, 1989).
Tumbuhan ini batang nya lurus langsing, dapat mencapai ketinggian 25 m dengan diameter lk 15 cm, meski ada pula yang lebih besar. Tajuk tidak rimba. Pelepah daun berbentuk tabung dengan panjangnya 80 cm, tangkai daun pendek, helaian daun panjangnya sampai 80 cm, anak daun 85x5 cm, dengan ujung sobek dan bergerigi. Tongkol bunga dengan seludang (saptha) yang panjang dan mudah rontok, muncul dibaw ah daun, panjang lebih kurang 75 cm, dengan tangkai pendek bercabang rangkap, sumbu ujung sampai panjang 35 cm, dengan 1 bunga betina pada pangkal, di atasnya dengan banyak bunga jantan tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan panjangnya 4 mm, putih kuning, benang sari 6. Bunga betina panjang lebih kurang 1,5 cm, hijau, bakal buah beruang 1. Buah buni bulat telur terbalik memanjang, merah oranye, panjang 3,5-7 cm, dengan dinding buah yang berserabut. Biji 1 berbentuk telur, dan memiliki gambaran seperti jala.
























ALAT DAN BAHAN
Alat :
·         Mikroskop
·         Obyek glass
·         Deg glass
·         Pipet tetes
·         Tissu
Bahan:
·         Serbuk biji pinang
·         Alkohol
·         Klorahidrat

OBYEK YANG DIAMATI
·         Serbuk biji pinang
HASIL
2.      Nama objek pengamatan : Biji pinang

Nama simplisia      : Araceae semen
Tanaman asal         : Areca catechu
Divisi                     : Maghnoliophyta
Sub divisi              : Spermatophyta
Kelas                     : Liliopsida
Ordo                      : Aracales
Family                   : Araceae
Genus                    : Areca
Spesies                  : Areca cetachu
Kandungan           : Alkaloid
Khasiat                  : Antilmentika, disentri, diare

 Makroskopis        : Biji keras, utuh atau berupa irisan. Biji utuh berbentuk kerucut pendek  dengan ujung membulat, jarang berbentuk hampir setengah bulatan, bagian pangkal agak datar dengan suatu lekukan dangkal, panjang 15mm sampai 30mm, permukaan luar berwarna kecoklatan sampai coklat kemerahan, agak berlekuk-lekuk menyerupai jala dengan warna yang lebih muda; pada pangkal biji sering terdapat bagian-bagian dari kulit buah, warna putih.



Mikroskopis          : pada penampang melintang biji tampak selapis sel perikarp atau kulit biji, berpigmen. Endocarp terdiri dari beberapa lapisan sel, berdinding tebal, tampak seperti sel batubila terpotong paradermal.Mesokarp terdri dari jaringan parenkim berdinding tipis atau serabut dengan lumen lebar dengan butir-butir silica, sel batu tampak terdapat dalam mesokarp.Fargmen pengenal adalah endosperm dengan saluarn noktah; fragmen perikarp dengan pigmen; serabut yang terdapat pada mesokarp dengan butir-butir silica; fragmen-fragmen bagian dalam perikarp terpotong melintang dan longitudinal berpigmen; fragmen bagian dalam perikarp terpotong paradermal, tampak endocarp dan mesokarp.

Literatur                :Material medika hal 55 Jilid V.VI tahun 1998

Literatur gambar   : Material medika hal 56 Jilid V.VI tahun 1998


Gambar hasil pengamatan :





Keterangan gambar           :
·         Endosperm
·         serabut
·         sel batu

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1989. Materia Medika IndonesiaJilid V-VI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Pinang
Dharmayanti, Luky. Linda Rahmayanti. 2013. PETUNJUK PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI 1. Laboratorium Farmakognosi Akademi Farmasi Al-Fatah. Bengkulu
http://www.bimbingan.org/pinang-untuk-vitalitas.htm



















. Kopi
?Kopi
Biji kopi yang telah dimasak
Kerajaan:
Ordo:
Famili:
Upafamili:
Bangsa:
Genus:
Coffea
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksibijitanaman kopi.[2]
Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab: قهوة‎ qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi.[3] Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda.[rujukan?] Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.[3]
Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan robusta.[4]
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benuaAfrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu.[5] Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.[rujukan?] Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya.[6] Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).[7][8]
Biji kopi
Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2 jenis varietas utama, yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan robusta (Coffea robusta).[4] Masing-masing jenis kopi ini memiliki keunikannya masing-masing dan pasarnya sendiri.[rujukan?]

Cara Panen
Pemanenan buah kopi yang umum dilakukan dengan cara memetik buah yang telah masak pada tanaman kopi adalah berusia mulai sekitar 2,5 – 3 tahun. Buah matang ditandai oleh perubahan warna kulit buah.Kulit buah berwarna hijau tua adalah buah masih muda, berwarna kuning adalah setengah masak dan jika berwarna merah maka buah kopi sudah masak penuh dan menjadi kehitam-hitaman setelah masak penuh terlampaui (over ripe) (Starfarm, 2010).

Untuk mendapatkan hasil yang bermutu tinggi, buah kopi harus dipetik dalam keadaan masak penuh.Kopi robusta memerlukan waktu 8–11 bulan sejak dari kuncup sampai matang, sedangkan kopi arabika 6 sampai 8 bulan. Beberapa jenis kopi seperti kopi liberika dan kopi yang ditanam di daerah basah akan menghasilkan buah sepanjang tahun sehingga pemanenan bisa dilakukan sepanjang tahun. Kopi jenis robusta dan kopi yang ditanam di daerah kering biasanya menghasilkan buah pada musim tertentu sehingga pemanenan juga dilakukan secara musiman.Musim panen ini biasanya terjadi mulai bulan Mei/Juni dan berakhir pada bulan Agustus atau September.

Terdapat pemanenan secara alami yaitu seperti yang terjadi pada kopi luwak.Luwak atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak (termasuk buah kopi) sebagai makanannya. Luwak akan memilih buah kopi yang betul –betul masak sebagai makanannya. Dalam proses pencernaannya, biji kopi yang dilindungi kulit keras tidak tercerna dan akan keluar bersama kotoran luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam perut luwak, dan oleh karenanya disebut kopi luwak.


Cara Pengeringan

Proses pengeringan bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam biji kopi HS yang semula 60-65% sampai menjadi 12%. Pada kadar air ini, biji kopi HS relative aman untuk dikemas dalam karung dan disimpan di gudang pada kondisi lingkungan tropis. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan cara penjemuran, mekanis dan kombinasi keduanya. Buah kopi arabika mutu rendah (inferior) hasil sortasi di kebun sebaiknya diolah secara kering.Cara ini juga banyak dipraktekkan petani untuk mengolah kopi jenis robusta.

Kandungan Kimia
  1. Kafein
  2. Trigoneline
  3. Protein dan Asam Amino
  4. Karbohidrat
  5. Asam Alifatik (asam karboksilat)
  6. Asam Klorogenat
  7. Lemak dan turunannya
  8. Glikosida
  9. Mineral
  10. Komponen Volatil

Khasiat
Mengatasi rematik
Memacu Otak Berpikir
Mencegah Timbulnya Penyakit Jantung atau Stroke
Menghambat Penurunan Fungsi Kognitif


Morfologi
Tanaman kopi arabika tumbuh rimbun dan mendesak pohon perdu kecil.Adapun tanaman kopi ekselsa memiliki pertumbuhan pohon besar dan kuat.Tanaman kopi memiliki dua tipe pertumbuhan cabang, yaitu cabang ortotrop tumbuh ke arah vertikal dan cabang plagiotrop ke arah horisontal.Kopi arabika memiliki percabangan yang lentur serta berdauntipis.Adapun spsies kopi yang memiliki percabangan lebih kaku serta
berdaun lebih tebal dan lebar.Daun kopi berwarna hijau mengkilap yang tumbuh berpasangan dengan berlawanan arah.Bentuk daun tanaman kopi lonjong dengan tulang daun yang tegas.
          Tanaman kopi membutuhkan 3 tahun dari saat perkecambahan sampai menjadi  tanaman berbunga dan menghasilkan kopi. Semua spesies kopi berbunga berwarna  putih yang beraroma wangi. Bunga tersebut muncul pada ketiak daunnya. Adapun buah kopi tersusun dari kulit buah (epicarp), daging buah (mesocarp) dikenal dengan  sebutan pulp, dan kulit tanduk (endocarp). Buah yang terbantuk akan matang selama7-12 bulan. Setiap bulan kopi memiliki dua biji kopi.Buah dan biji kopi liberika sangat besar.Biji kopi dibungkus kulit keras disebut kulit tanduk (parchment skin).Biji  mempunyai alur pada bag ian batangnya Perakaran tanaman kopi arabika lebih dalam dari pada kapi robusta. Oleh karena itu, kopi arabika lebih tahan kering dibandingkan dengan kopi robusta. Tanaman dapat berakar lebih dalam pada tanah normal, tetapi 90% dari perakaran tanaman kopi berada pada lapisan tanah diatas 30 cm.

Anatomi
Secara mikroskopik, potongan akar Catharanthus roseus berwarna coklat kekuningan, bentuk silindrik, permukaannya sedikit berkerut, garis tengah akar 2 mm sampai 5 mm.
Jika dilihat dari penampang melintang, tampak jaringan gabus yang terdiri dari beberapa lapis sel dengan bentuk persegi panjang, berwarna coklat tua. Parenkim korteks terdiri dari beberapa lapis sel dengan bentuk polygonal
. Jika dilihat floemnya, dapat dilihat bentuk floem yang berbentuk polygonal kecil. Kambiumnya memiliki empat lapis sel yang berbentuk persegi panjang dan agak pipih.Jari-jari empulur terdiri dari satu lapis sel, dengan bentuk yang nyaris polygonal, dan dinding yang tebal.
Xilemnya terdiri dari banyak sel yang berbentuk polygonal, dinding yang tebal, terdapat trachea dengan bentuk bulat telur sampai bulat dengan dinding yang tebal.Serbuknya berwarna putih kekuningan.Fragmen pengenal adalah fragmen jaringan gabus yang terpotong paradermal bentuk polygonal dengan dinding tebal, fragmen jaringan gabus dengan sel-sel bentuk empat persegi panjang berwarna coklat.Fragmen parenkim xylem bentuk polygonal, dinding tebal dengan noktah kecil-kecil, fragmen parenkim korteks bentuk hampir bulat, berdinding tipis fragmen parenkim floem bentuk bulat panjang dengan dinding tidak beraturan.












ALAT DAN BAHAN
Alat :
·         Mikroskop
·         Obyek glass
·         Deg glass
·         Pipet tetes
·         Tissu
Bahan:
·         Serbuk biji kopi
·         Alkohol
·         Klorahidrat
·          

OBYEK YANG DIAMATI
Nama objek pengamatan : Biji kopi

Nama simplisia      : Cofea semen
Tanaman asal         : Cofea Arabica L
Divisi                     : Maghnoliophyta
Sub divisi              : Spermatophyta
Kelas                     : magnoliopsida
Ordo                      : Rubales
Family                   : Rubiaceae
Genus                    : Cofea
Spesies                  : Cofea Arabica L
Kandungan           : Kafein
Khasiat                  : Penawar racun, anti piretik, diuretik

 Makroskopis         : Biji berbentuk hampir setengah bulat atau jorong, bagian punggung     cembung, bagian perut datar, pada bagian perut terdapat sebuah alur yang dalam dan membujur, didalam alur terdapat sisa kulit biji, berwarna coklat tua kehitaman.


Mikroskopis            :pada penampang melintang tampak spermoderm terdiri dari satu lapis sel batu, dinding tebal, lumen lebar, bernoktah. Bentuk dan ukuran bermacam-macam, tunggal atau berkelompok.Perisperm terdiri dari sel parenkim bentuk hampir segi empat, dinding tebal, lumen lebar.Serbuk warna coklat kehitaman.Fragmen pengenal adalah sel batulumenn lebar bernoktah, parenkim dinding tipis, lapisan pigmen parenkim tetes minyak.

Literatur                : Material medika Indonesia, hal 148. Jilid V.VI  tahun 1989

Literatur gambar   : Material medika Indonesia, hal 148. Jilid V.VI  tahun 1989


Gambar hasil pengamatan :




Keterangan gambar           :
·         Perisperm dengan tetes minyak
·         Sel batu








DAFTAR PUSTAKA

·         Anonim, 1977-1980, Materia Medika IndonesiaJilid I-IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
·          
·         Tjitrosoepomo, Gembong. 1953.biji-kopi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
·          
·         Dharmayanti, Luky. Linda Rahmayanti. 2013. PETUNJUK PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI 1. Laboratorium Farmakognosi Akademi Farmasi Al-Fatah. Bengkulu
·         http://id.wikipedia.org/wiki/biji-kopi














Biji pala
?Pala
Pala
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Myristica
Spesies:
M. fragrans
Myristica fragrans
Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditi perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Pala disebut-sebut dalam ensiklopedia karya Plinius "Si Tua". Semenjak zaman eksplorasi Eropa pala tersebar luas di daerah tropika lain seperti Mauritius dan Karibia (Grenada). Istilah pala juga dipakai untuk biji pala yang diperdagangkan.
Tumbuhan ini berumah dua (dioecious) sehingga dikenal pohon jantan dan pohon betina. Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti lemon, berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Bila masak, kulit dan daging buah membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah menghasilkan satu biji berwarna coklat.
Pala dipanen biji, salut bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam perdagangan, salut biji pala dinamakan fuli, atau dalam bahasa Inggris disebut mace, dalam istilah farmasi disebut myristicae arillus atau macis). Daging buah pala dinamakan myristicae fructus cortex. Panen pertama dilakukan 7 sampai 9 tahun setelah pohonnya ditanam dan mencapai kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun. Tumbuhnya dapat mencapai 20m dan usianya bisa mencapai ratusan tahun.
Sebelum dipasarkan, biji dijemur hingga kering setelah dipisah dari fulinya. Pengeringan ini memakan waktu enam sampai delapan minggu. Bagian dalam biji akan menyusut dalam proses ini dan akan terdengar bila biji digoyangkan. Cangkang biji akan pecah dan bagian dalam biji dijual sebagai pala.
Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar (seperti eggnog). Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau sabun.

Galeri
Biji pala sebagai rempah-rempah
Cara panen
Setelah berjuang dengan keras dalam merawat tanaman pala budidaya kita. Jika cara merawatnya dilakukian dengan baik dan benar maka hasil panenannya pun akan berlimpah. Hasil panen kita akan selalu berbanding lurus dengan bagaimana perawatan tanamannya selama proses budidaya. Dalam memanen pala harus dilakukan dengan cara-cara tertentu.Berikut adalah langkah-langkahnya.

Umumnya pohon pala mulai berbuah pada umur 7 tahun dan pada umur 10 tahun telah berproduksi secara menguntungkan. Produksi pada akan terus meningkat dan pada umur 25 tahun mencapai produksi tertinggi. Pohon pala terus berproduksi sampai umur 60–70 tahun.Buah pala dapat dipetik (dipanen) setelah cukup masak (tua), yakni yaitu sekitar 6–7 bulan sejak mulai bunga dengan tanda-tanda buah pala yang sudah masak adalah jika sebagian dari buah tersebut tersebut murai merekah (membelah) melalui alur belahnya dan terlihat bijinya yang diselaputi fuli warna merah. Jika buah yang sudah mulai merekah dibiarkan tetap dipohon selama 2-3 hari, maka pembelahan buah menjadi sempurna (buah berbelah dua) dan bijinya akan jatuh di tanah.

Di Daerah Banda, dikenal 3 macam waktu panen tiap tahun, yaitu: (1) panen raya/besar (pertengahan musim hujan); panen lebih sedikit (awal musim hujan) dan panen kecil (akhir musim hujan). Panen buah pala pada permulaan musim hujan memberikan hasil paling baik (berku alit as tinggi) dan bunga pala (fuli) yang paling tebal.

Pemetikan buah pala dapat dilakukan dengan galah bambu yang ujungnya diberi/dibentuk keranjang (jawa: sosok). Selain itu dapat pula dilakukan dengan memanjat dan memilih serta memetik buah-buah pala yang sudah masak benar.

Kuantitas serta kualitas hasil panen sangat bergantung pada bibit/benih yang dipakai.Pastikan hanya memakai benih/bibit yang berkualitas saja.Supaya hasil panen anda lebih maksimal berkualitas dengan harga bersaing.
Kandungan biji pala diantaranya adalah
1.                  Kandungan Energi Buah Pala = 42 kkal
2.                  Kandungan Protein Buah Pala = 0,3 gr
3.                  Kandungan Lemak Buah Pala = 0,2 gr
4.                  Kandungan Karbohidrat Buah Pala = 10,9 gr
5.                  Kandungan Kalsium Buah Pala = 32 mg
6.                  Kandungan Zat Besi Buah Pala = 2 mg
7.                  Kandungan Vitamin A Buah Pala = 29 IU
8.                  Kandungan Vitamin B1 Buah Pala = 0 mg
9.                  Kandungan Vitamin C Buah Pala = 22 mg

Nama objek pengamatan : Biji pala

Nama simplisia      : Myristicae semen
Tanaman asal         : Myristicae fraqrans (houtt)
Divisi                     : Maghnoliophyta
Sub divisi              : Spermatophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Ordo                      : Magnoliales
Family                   : Myristicaea
Genus                    : Myristica
Spesies                  :Myristicae fraqrans (houtt)
Kandungan           : Minyak atsiri terutama monofen (kamfen), sinen, diterfen,pinen, linalool
Khasiat                  : Karminatif, penenang.

Makroskopis        : Bentuk inti biji bulat telur, panjang 2cm sampai 3cm, lebar 1,5cm sampai 2cm, warna permukaan luar coklat muda sampai coklat kelabu dengan bintik dan garis garis kecil berwarna coklat tua sampai coklat tua kemerahan , permukaan luar juga beralur dangkal yang berupa anyaman gala. Ujung bakal akar berupa penonjolan kecil bulat, garis tengah lebih kurang 5ml, terletak agak ditepi pada sisi yg lebar, dihubungkan oleh alur datar lebar dengan khalaza, khalaza terletak pada sisi yang lain, berbentuk cekungan kecil bulat.

     Mikroskopis           : Pada inti biji terdapat jaringan perisperm primer disebelah luar, disebelah dalam terdapat jaringan perisperm sekunder dan endosperm. Perisperm primer terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal, sangat pipih, dinding tipis berwarna coklat kekuningan, sel umumnya berisi massa berwarna coklat kehitaman dan kadang kadang juga hablur hablur berbntuk prisma yang tidak larut pada penambahan asam klorida pekat.endosperm terdiri dari sel parenkim yang besar, bentuk polygonal, dinding tipis berwarna coklat, tiap sel endosperm berisi butir pati dan satu butir aleuron yang berisi satu kristalloid besar yang berukuran lebih kurang 12µm X 20µm butir pati umumnya berbentuuk bulat, kecil, sering terbenang dalam masa serupa lemak yang berwarna coklat tua tersebar didalam endosperm terdapat sel yang berisi pikmen berwarna coklat. Serbuk : warna coklat muda bau khas aromatik. Fragmen pengenal adalah fragmen perisperm sekunder dengan sel minyak, fragmen endosperm berisi butir pati, butir aleuron atau zat berwarna coklat, fragmen perisperm primer.

Literatur                : Materia Medika Indonesia Hal 81 Jilid I-IV Tahun 1977-1980

Literatur gambar   : Materia Medika Indonesia Hal 82 Jilid I-IV Tahun 1977-1980



Gambar hasil pengamatan :






Keterangan gambar           :
·         Berkas pembuluh
·         Butir pati
·         Perisperm sekunder dengan sel minyak


                 










DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1977-1980, Materia Medika IndonesiaJilid I-IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Tjitrosoepomo, Gembong. 1953.biji-pala. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Dharmayanti, Luky. Linda Rahmayanti. 2013. PETUNJUK PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI 1. Laboratorium Farmakognosi Akademi Farmasi Al-Fatah. Bengkulu
http://id.wikipedia.org/wiki/biji-pala



















Biji coklat
Cokelat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman dari bijikakao (Theobroma cacao).[1] Cokelat pertama kali dikonsumsi oleh penduduk Mesoamerika kuno sebagai minuman.[1]
Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya.Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian bahkan sebagai pernyataan cinta. Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia, selain sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.

Sejarah cokelat

Segelas cokelat panas.Menurut sejarahnya Cokelat pada awalnya diminum dan tidak dimakan.
Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma cacao) yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah.Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko.Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko.Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM [2].Residu yang diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selput putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol.
Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran.
Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (cocoa butter) namun kadang-kadang ditambahkan juga busa tambahan.Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat.
Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat diperolah.Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa.Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450 SM - 500 SM.Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari kandungan theobromin di dalamnya.
Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa” (theobroma, dari bahasa Yunani).Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.
Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka yaitu suku Maya, Toltec, dan Aztec biji kakao (cacao bean) sering digunakan sebagai mata uang [3]. Sebagai contoh suku Indian Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana satu ayam turki seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat seharga tiga biji kokoa [4]
Sementara tahun 1544 M, delegasi Maya Kekchi dari Guatemala yang mengunjungi istana Spanyol membawa hadiah, di antaranya minuman cokelat.
Cokelat cair.
Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istanaSpanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi.Rumah cokelat pertama dibuka pada 1657.Dan resep es coklat pertama diketahui berasal dari Inggris pada tahun 1668.[5]
Pada tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara [6].
Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman.Baru pada 1847 ditemukan cokelat padat.Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.
Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan, tetapi di dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling.Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikan dengan karbonasikalium atau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate).

Rasa cokelat

Rasa cokelat masih sulit didefinisikan.Dalam bukunya Kaisar Cokelat (Emperors of Chocolate), Joel Glenn Brenner menggambarkan riset terkini tentang rasanya.Menurutnya rasa cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang jelas-jelas dominan.Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau berdiri sendiri.Karenanya, sampai kini belum ada rasa cokelat tiruan.
Efek psikologis yang terjadi saat menikmati cokelat dikarenakan titik leleh lemak kokoa ini terletak sedikit di bawah suhu normal tubuh manusia. Sebagai ilustrasi, bila anda memakan sepotong cokelat, lemak dari cokelat tersebut akan lumer di dalam mulut. Lumernya lemak kokoa menimbulkan rasa lembut yang khas dimulut, riset terakhir dari BBC mengindikasikan bahwa lelehnya cokelat di dalam mulut meningkatkan aktivitas otak dan debaran jantung yang lebih kuat daripada aktivitas yang dihasilkan dari ciuman mulut ke mulut, dan juga akan terasa empat kali lebih lama bahkan setelah aktivitas ini berhenti [7].

Pemalsuan rasa

Pemalsuan rasa cokelat sering terjadi karena kokoa adalah bahan yang relatif mahal dibandingkan dengan gula atau minyak nabati.Kedua bahan ini sering digunakan untuk menggantikan kokoa.
Lemak kokoa sering digantikan minyak yang lebih murah, seperti lesitin dari kedelai atau minyak palem.Selain soal harga, dengan kedua bahan ini pelapisan cokelat menjadi lebih mudah.Perbandingan kokoa padat (komponen nonlemak pada biji yang digiling) juga cenderung rendah.Dalam cokelat batangan, misalnya, sekitar 20% gula-gula itu diisi cokelat.
Cokelat premium, di sisi lain, biasanya mengandung sekitar 50 - 70% cokelat padat.Karena mengandung lebih sedikit gula dan mungkin juga sedikit minyak nabati, cokelat pekat ini mengandung lebih sedikit kalori dari produk cokelat pada umumnya.Pantaslah bila para pencinta cokelat sering “protes” gara-gara cokelat disalahkan untuk masalah yang sebenarnya disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan.
Cara Panen
Buah bisa di panen setelah berwarna kuning agak ke coklatan.
Cara Pengeringan
Setelah biji dicuci, ditiriskan dan dikeringkan.Pengeringan dapat dilaksanakan dengan penjemuran atau pengering buatan atau kombinasi keduanya. Tujuan pengeringan untuk menurunkan kadar air dari 60 % menjadi 6 - 7 %. dan menyempurnakan pembentukan aroma dan warna. Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemur biji kakao dengan menggunakan balai bambu setinggi 1 m dari tanah atau diatas terpal/ lantai jemur.Tinggi tumpukan tidak lebih dari 3 lapis biji (tebal 3- 5 cm). Lama penjemuran 6 hari sampai biji benar-benar kering. Dibalik 1- 2 jam sekali, tergantung cuaca.Dengan pengeringan buatan pada temperatur 55 - 60 derajat celcius selama 30 jam dengan pembalikan biji setiap 3 jam. Kriteria biji kering : rapuh/ mudah patah.
Kandungan Kimia
           Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak.Menurut ilmuwan cokelat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah [8] .Cokelat hitam akhir-akhir ini banyak mendapatkan promosi karena menguntungkan kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, termasuk kandungan anti oksidannya yang dapat mengurangi pembentukan radikal bebas dalam tubuh.
Khasiat
Mencegah penyakit jantung
2. Menurunkan tekanan darah
3. Menurunkan kolesterol
4. Anti depresan
5. Kandungan lemak rendah
6. Meningkatkan sirkulasi darah
7. Menghindari kelelahan kronis
8. Menghambat penuaan
9. Coklat meningkatkan kesehatan mata.
10. Coklat mengurangi risiko kanker.
11. Coklat meningkatkan produksi insulin alami.
12. Coklat dapat menghaluskan kulit.
13. Coklat membantu kita untuk menurunkan berat badan.
14. Coklat sangat baik untuk Kesehatan Otak

Biji Coklat

Nama simplisia      : Theobroma semen
Tanaman asal         : Theobroma cacao
Divisi                     : Maghnoliophyta
Sub divisi              : Spermatophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Ordo                      : Malvales
Family                   : Malvaeceae
Genus                    : Theobroma
Spesies                  : Theobroma cacao
Kandungan           : Alkaloid, karbohidrat, protein, lemak
Khasiat                  : Anti oksidan, menurunkan tekanan darah, menghilangkan stress.

Makroskopis         : keping biji tidak setangkup, bentuk tidak beraturan, umumnya berbentuk panjang atau bulat, kadang kadang berbentuk ginjal, memanjang beraturan. Permukaan luar umumnya cembung kadang kadang agak berombak atau datar warna coklat, coklat kemerahan atau coklat kehitaman.


Mikroskopis         : epidermis luar terdiri dari selapis sel berbentuk polygonal tidak beraturan, umunya tersusun radial, parenkim terdiri dari sel sel berbentuk polygonal dinding agak tebal jernih atau berwarna kuningg, butir pati berbentuk bulat.

Literatur                : Buku penuntun farmakognosi.Benbasyoi,S.farm,apt


Literatur gambar   : Materia Medika Indonesia Hal 115 Jilid I-IV Tahun 1977-1980



Gambar hasil pengamatan :














DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1977-1980, Materia Medika IndonesiaJilid I-IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Tjitrosoepomo, Gembong. 1953.biji-coklat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Dharmayanti, Luky. Linda Rahmayanti. 2013. PETUNJUK PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI 1. Laboratorium Farmakognosi Akademi Farmasi Al-Fatah. Bengkulu
http://id.wikipedia.org/wiki/biji-coklat

 

4 komentar: